Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam Jurnalis..
kali ini hanii ada sedikit pengetahuan baru yang akan hani bagikan kepada kalian yang membaca blog ini, tema kali ini merupakan pembahasan dari mata kuliah "Tekhnik peliputan Berita" yang hanii dapat juga di perkuliahan, semoga apa yang hani berikan iini bermanfaat buat kita semua, khuhsnya buat teman-teman yang ingin menjadi seorang wartawan / jurnalis....
ok..pada kesempatan kali ini, hani akan membahas tentang Kiat menarik dalam menjalin wawancara yang kuat,
ini bertujuan agar wawancara yang kita lakukan bisa lebih baik lagiii :)
Ada beberapa kiat menarik dalam menjalin wawancara, diantaranya :
1. Decide Whom to Interview
Kiat pertama yaitu Decide Whom to Interview, maksudnya kita harus menentukan SIAPA yang akan di wawancarai, baik itu sesuai dari keputusan redaksi, peristiwa yang terjadi dan lain-lain. Ini berujuan agar wawancara yang kita lakukan bisa lebih fokus, dan tentunya sebelum berwawancara kita sebagai pewawancara harus terlebih dahulu menentukan nrasumber/orang yang akan kita wawancarai.
2. Persuade Reluctant Sources
Kiat kedua yang harus di lakukan adalah Persuade Reluctant Sources maksudnya kita harus berusaha agar narasumber yang kita ingin di wawancarai mau untuk di minta informasinya, hal ini bisa di lakukan dengan cara membujuk dll. Biasanya akan kita temui salah seorang narasumber yang sangat tidak ingin untuk di wawancara/tak mau bicara. Nah ada beberapa alasan mengapa Narasumber tidak mau berbicara dan cara kita agar mereka mau berbicara,diantaranya adalah :
a. Narasumber tidak memiliki waktu / dia di bataasi oleh waktu.
cara yang harus kita lakukan adalah menawarkan waktu dan tempat yang nyaman bagi Narasumber.
b. Alasan kedua Narasumber tidak mau berbicara adalah karena Narasumber takut memberi keterangan. cara yang dapat kita lakukan adalah menjelaskan apa yang kita inginkan dari Narasumber tersebut dan juga menjelaskan bahwa Informasi yang kita butuhkan dari Narasumber itu sangat penting.
c. Alasan ke tiga mengapa narasumber tidak mau berbicara adalah narasumber tidak tahu apa yang mesti di katakannya.
cara yang dapat di lakukan adalah dengan memilih narasumber yang tepat sebelum kita melakukan wawancara. kita harus tahu apakah narasumber tersebut tepat dan bisa memberikan kita informasi yang kita inginkan.
d. Dan alasan yang terakhir adalah narasumber tersebut di lindungi, maksudnya narasumber itu dikawal / di lindungi oleh beberapa orang yag di percayainya misalnya seperti bodyguard / pengawal. Cara yang bisa kita lakukan agar narasumber mau berbicara adalah dengan menulis surat permohonan wawancara yang di tujukan kepada narasumber yang berisi memohon waktu dan tempat dimana dan kapan bisa di wawancarai.
3. Prepare For Interview
Kiat selanjutnya adalah Prepare for Interview, maksudnya setelah kita sudah mendapatkan narasumber yang tepat, hal yang harus kita lakukan selanjutnya adalah dengan mempersiapkan segala hal dalam melakukan wawancara, yaitu
a. Sebelum wawancara kita harus mengetahui apa yang akan di bahas dalam wawancara.
b. cari pertanyaan yang bisa membuat Narasumber menjawab, jangan membuat pertanyaan yang membingungkan dan membuat susah narasumber, karena hal itu hanya akan membuat narasumber malas dan tidak ingin utuk di wawancarai.
c. usahakan agar tidak mengajukan pertanyaan seperti pertanyaan yang di ajukan oleh orang lain.
d. kemudian yang terakhir adalah meneliti topik wawancara, misalnya tentang apa yang akan di bahas, atau bisa di lakukan dengan cara kaji pustaka.
4. Know Your Purpose
Kiat yang terakhir adalah Know your Purpose, maksudnya adalah kita harus mengetahui tujuan dari wawancara yang akan kita lakukan.untuk apa wawancara itu ? apakah untuk mencari fakta atau hanya ingin melihat reaksi saja? Perlu kita ketahui bahwa pertanyaan-pertanyaan akan muncul dari pernyataan narasumber, dan jangan lupa juga untuk mempersiapkan daftar pertanyaan karena hal ini sangat penting untuk di miliki oleh seorang pewawancara.
okk teman-teman, di atas adalah sedikit pembahasan yang juga hani dapatkan dalam perkuliahan. semoga bisa bermanfaat buat kita semua dan mohon maaf apabila dalam pembahasan kali ini ada yang kurang jelas :). tak lupa hani berterima kasih kepada dosen mata kuliah "tenik peliputan berita".
akhir kata Wassalamu'alaikum
Salam Jurnalis
#Senangnya Berbagi#
Kiat-kiat Menarik dalam Menjalin Wawancara
23.13 |
Read User's Comments0
Cara Menulis Daftar Pustaka
22.32 |
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hallo semua,,,
Ini ada sedikit pengetahuan yang haniiko dapat juga dari beberapa referensi.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para mahasiswa/mahasiswi atau adik-adik pelajar yang belum mngerti tentang cara/teknik dalam penulisan Makalah,,,!
Nahhh.....Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.
1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:
- Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008
2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:
- Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
- Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
- Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
- Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
taket it from : http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/
Semoga Bermanfaat...!
#Senangnya Berbagi#
Read User's Comments0
Langganan:
Postingan (Atom)